Senin, 15 Agustus 2011

CHORD BASS


Key Basic Bass

Before learning how to play bass properly, you need to know and learn the ins and outs of how to play bass. To play your fingers on the bass guitar fret board, you must know the basic keys on the bass guitar.Below I give you 7 basic keys in playing bass.

- Key A 










- B Key 










- Key C 










- D Lock 










- Lock E 










- Key F 










- G key 











point is a black round spot where the finger pressing the fret. As an example in the key of A, press the strings 4 on the 5th fret will sound the key note A. In the figure, visible line that bold strings. This means that the strings are sounded with no pressure on the fret.

Jumat, 12 Agustus 2011

Dancing with Vega

SISTEM PENGAPIAN MOBIL

Dalam sebuah mesin terutama kendaraan bermotor ber-BBM, sistem pengapian mutlak adanya agar mesin dapat menghasilkan tenaga untuk berjalan, jika tidak ada pengapian,  otomatis mesin tidak akan menyala. Sistem pengapian ini dibuat untuk melakukan proses pembakaran BBM didalam ruang bakar mesin yang kemudian akan dirubah menjadi sebuah tenaga atau daya dorong mesin untuk menjalankan kendaraan tersebut.
Parts umum yang terkait dengan sistem pengapian kendaraan yang dikenal awam itu adalah seperti , Baterai (Aki), Kunci Kontak, Kabel Busi, Busi (spark plug), koil, Platina dan CDI, namun untuk mobil dikenal juga parts distributor yang bertugas membagi pengapian pada tiap silinder mesin.
Jadi bila ada masalah yang berhubungan dengan sistem pengapian, hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan mengecek kondisi parts tersebut.

Sistem pengapian pada kendaraan itu sendiri dikenal ada 2 jenis berdasarkan parts pengatur dan pemicu pengapiannya, yaitu :

1. Pengapian Sistem Platina (Konvensional)
Pengapian jenis ini adalah yang pertama kali diterapkan dalam kendaraan bermotor yang ada. Komponen platina ini berfungsi untuk mengatur dan memicu terjadinya pengapian yang kemudian akan tersalurkan ke koil agar busi mampu memercikan api untuk membakar BBM dengan sempurna sesuai putaran mesin.

Saat platina bekerja, arus akan mengalir dan menuju kumparan primer koil, sehingga menciptakan arus listrik dari medan magnet di sekitar kumparan sekunder. Begitu pula bila platina tidak bekerja, arus listrik secara otomatis akan terputus. Piranti platina memiliki kelemahan utama pada titik kontak atau contact point. Ini karena pemutus arus mekanis yang akan aus, bergantung lamanya pemakaian.

Jadi platina dalam sistem pengapian standar kendaraan adalah kontak poin (contact point) yang berfungsi sebagai penyulut (trigger) koil, Sehingga mesin dapat menyala dengan baik dengan tenaga yang maksimal.

delco.jpg 2. Pengapian Sistem CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Pengapian dengan sistem ini lebih ke arah pengapian yang diatur secara elektrik oleh satu part yang dinamakan CDI (Capacitor Discharge Ignition).

Parts CDI secara umum adalah sebuah alat yang mampu mengatur dan menghasilkan energi listrik yang sangat baik di seluruh rentang putaran mesin (RPM), mulai dari putaran rendah pada saat start sampai sangat tinggi pada saat kendaraan dipacu sangat kencang.


Jadi kurang lebih CDI ini mempunyai tugas yang sama halnya seperti platina, tetapi CDI bekerja dengan modul komponen elektrik yang menjadikannya lebih tahan lama dari Platina, karena tidak akan mengalami keausan.


“Kalau pada sistem pengapian konvensional mengalami gangguan biasanya bisa di stel dari platina secara manual sedangkan pada pengapian yang menggunakan CDI hanya bisa dilakukan pengecekan kondisi saja, bila mengalami kerusakan sebaiknya diganti bukan direkondisi” ujar Dandi dari Bhinneka Motor.

Newer articles
Older articles

LIMBAH PABRIK

Limbah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Pengolahan limbah

Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
  1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
  2. pengolahan menurut karakteristik limbah
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah, seperti jamban misalnya. [1]
  1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus. [1]
  2. Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.[1]
  3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Dibeberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan bahan layak daur-ulang.[1]
  4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah
  5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan lingkungan.

Karakteristik Limbah

  1. Berukuran mikro
  2. Dinamis
  3. Berdampak luas (penyebarannya)
  4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Limbah Industri

Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian
  1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.
  2. Limbah padat
  3. Limbah gas dan partikel
Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang “bersih” disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran (pollutant).Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia (antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer. Ada 2 kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti: pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga,jasa, dan lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk,bus, pesawat terbang, dan kereta api.
Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari 90% pencemaran udara global adalah: a. Karbon monoksida (CO), b. Nitrogen oksida (Nox), c. Hidrokarbon (HC), d. Sulfur oksida (SOx) e. Partikulat.
Selain cemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan dampak sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun cemaran yang dihasilkan akibat transformasi cemaran primer menjadi bentuk cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang dapat mengakibatkan dampak penting baik lokal,regional maupun global yaitu: a. CO2 (karbon monoksida), b. Cemaran asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog), c. Hujan asam d. CFC (Chloro-Fluoro-Carbon/Freon), e. CH4 (metana).
  1. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Macam Limbah Beracun
   * Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
   * Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
   * Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
   * Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
   * Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
   * Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
[Pengelolaan]] Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan

Kamis, 04 Agustus 2011

MANFAAT SEKOLAH

Kegunaan,Manfaat,Fungsi Sekolah Dan Kuliah (Pendidikan Formal) Di Indonesia 

 
Mengenyam pendidikan pada institusi pendidikan formal yang diakui oleh lembaga pendidikan negara adalah sesuatu yang wajib dilakukan di Indonesia. Mulai dari anak tukang sapu jalan, anak tukang dagang martabak mesir, anak tukang jambret, anak pak tani, anak bisnismen, anak pejabat tinggi negara, dan sebagainya harus bersekolah minimal selama 9 tahun lamanya hingga lulus SMP.
Mungkin banyak dari kita yang mempertanyakan apakah sebenarnya fungsi pendidikan formal tersebut. Situs organisasi.org ini akan membantu memberikan sedikit jawaban sesuai dengan kondisi yang ada. Kenapa kita harus sekolah dan mengapa semakin tinggi jenjang pendidikan kita maka semakin baik?
Manfaat dan Fungsi Belajar di Sekolah dan di Perguruan Tinggi :
1. Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)
Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah, logika, dan lain sebagainya maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis yang baik. Orang yang tidak sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan akademis yang baik sehingga dapat dibedakan dengan orang yang bersekolah. Kehidupan yang ada di masa depan tidaklah semudah dan seindah saat ini karena dibutuhkan perjuangan dan kerja keras serta banyak ilmu pengetahuan.
2. Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin
Dengan mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang. Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa untuk belajar secara terus-menerus akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik.
3. Memperkenalkan Tanggung Jawab
Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang memberi nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.
4. Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan
Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang siswa. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan memiliki teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan baik.
5. Sebagai Identitas Diri
Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan pekerjaan tersebut.
6. Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas
Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang. Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat pengembangan diri. Yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.

Memang proses belajar manusia sangat lama dan panjang. Bayangkan saja jika sekolah dasar (SD) memakan waktu 6 tahun, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas selama 6 tahun, di perguruan tinggi selama 4 tahun makan waktu yang diperlukan untuk meraih gelar sarjana yaitu sekitar kurang lebih 16 tahun.

Rabu, 03 Agustus 2011

INDONESIA

                                                           PENDAHULUAN

Republik Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, yang
mencakup 17,508 pulau (citra satelit terakhir menunjukkan 18,108 pulau),
6,000 diantaranya berpenduduk. Wilayah Indonesia yang terbentang dari
6°08' LU hingga 11°15' LS, dan dari 94°45' BT hingga 141°05' BT terletak
di posisi geografis sangat strategis, karena menjadi penghubung dua
samudera dan dua benua, Samudera India dengan Samudera Pasifik, dan
Benua Asia dengan Benua Australia.
Luas total wilayah Indonesia yang 7.9 juta km2 terdiri dari 1.8 juta km2
daratan, 3.2 juta km2 laut
teritorial dan 2.9 juta km2
perairan ZEE. Wilayah perairan 6.1
juta km2 tersebut adalah 77% dari seluruh luas Indonesia, dengan kata lain
luas laut Indonesia adalah tiga kali luas daratannya.
Indonesia adalah negara berpenduduk terbanyak keempat (234,893,453
orang, estimasi Juli 2003). Nyaris seluruhnya (95.9%) berdiam di kawasan
yang berada dalam jarak 100 km dari garis pantai. Pantai Indonesia yang
terentang sepanjang 95,180.8 km adalah terpanjang kelima di dunia
(setelah Kanada, Amerika Serikat, dan Rusia).
2
Ekonomi Lintas Batas-Kadin Batam
Wilayah Daratan dan Lautan
Indonesia
Luas
km2 % km2 %
Daratan
1,826,44
0
22.98
Perairan Laut 6,120,67
3
77.02,Laut Teritorial (terluas di
dunia)
3,205,69
5
40.34 Zona Ekonomi Eksklusif
(terluas ke 12 dunia)
2,914,97
8
36.68
Total 7,947,11
3
100.00
(Sumber: UNEP, United Nations Environment Program, 2003).
Indonesia adalah satu kesatuan entitas geografis politis yang terwujud hanya
jika pulau-pulaunya tersambung-sambung seperti didengungkan syair lagu:
“Dari Sabang sampai Merauke
berjajar pulau-pulau
sambung menyambung menjadi satu,
itulah Indonesia”.
II. POTENSI EKONOMI KELAUTAN
Kondisi geografis Indonesia seperti telah diuraikan diatas, memiliki potensi
ekonomi yang sangat besar yang sampai saat ini masih belum digarap
secara maksimal, antara lain:
1. Transportasi Laut
Pelayaran adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan angkutan di
perairan, kepelabuhanan, serta keamanan dan keselamatannya. Secara
garis besar pelayaran dibagi menjadi dua, yaitu Pelayaran Niaga (yang
terkait dengan kegiatan komersial) dan Pelayaran Non-Niaga (yang
terkait dengan kegiatan non-komersial, seperti pemerintahan dan
bela-negara).
Angkutan di Perairan (dalam makalah ini disepadankan dengan
Transportasi Maritim) adalah kegiatan pengangkutan penumpang, dan
atau barang, dan atau hewan, melalui suatu wilayah perairan (laut,
sungai dan danau, penyeberangan) dan teritori tertentu (dalam negeri
3
Ekonomi Lintas Batas-Kadin Batam
atau luar negeri), dengan menggunakan kapal, untuk layanan khusus
dan umum.
Wilayah Perairan terbagi menjadi:
a. Perairan Laut: wilayah perairan laut
b. Perairan Sungai dan Danau: wilayah perairan pedalaman, yaitu:
sungai, danau, waduk, rawa, banjir kanal dan terusan.
c. Perairan Penyeberangan: wilayah perairan yang memutuskan
jaringan jalan atau jalur kereta api. Angkutan penyeberangan
berfungsi sebagai jembatan bergerak, penghubung jalur.
Teritori Pelayaran terbagi menjadi:
a. Dalam Negeri: untuk angkutan domestik, dari satu pelabuhan ke
pelabuhan lain di wilayah Indonesia;
b. Luar Negeri: untuk angkutan internasional (ekspor/impor), dari
pelabuhan Indonesia (yang terbuka untuk perdagangan luar negeri)
ke pelabuhan luar negeri, dan sebaliknya.
Angkutan Dalam Negeri diselenggarakan dengan kapal berbendera
Indonesia, dalam bentuk:
a. Angkutan Khusus, yang diselenggarakan hanya untuk melayani
kepentingan sendiri sebagai penunjang usaha pokok dan tidak
melayani kepentingan umum, di wilayah perairan laut, dan sungai
dan danau, oleh perusahaan yang memperoleh ijin operasi untuk hal
tersebut.
b. Angkutan Umum, yang diselenggarakan untuk melayani kepentingan
umum, melalui: Pelayaran Rakyat, oleh perorangan atau badan hukum yang
didirikan khusus untuk usaha pelayaran, dan yang memiliki
minimal satu kapal berbendera Indonesia jenis tradisional (kapal
layar, atau kapal layar motor tradisional atau kapal motor
berukuran minimal 7GT), beroperasi di wilayah perairan laut, dan
sungai dan danau, di dalam negeri Pelayaran Nasional, oleh badan hukum yang didirikan khusus
untuk usaha pelayaran, dan yang memiliki minimal satu kapal
berbendera Indonesia jenis non-tradisional, beroperasi di semua
jenis wilayah perairan (laut, sungai dan danau, penyeberangan)
dan teritori (dalam negeri dan luar negeri). Pelayaran Perintis yang diselenggarakan oleh pemerintah di
semua wilayah perairan (laut, sungai dan danau, penyeberangan)
dalam negeri, untuk melayani daerah terpencil (yang belum
4
Ekonomi Lintas Batas-Kadin Batam
dilayani oleh jasa pelayaran yang beroperasi tetap dan teratur
atau yang moda transportasi lainnya belum memadai) atau
daerah belum berkembang (tingkat pendapatan sangat rendah),
atau yang secara komersial belum menguntungkan bagi angkutan
laut.
Angkutan Luar Negeri atau Pelayaran Internasional diselenggarakan
dengan kapal berbendera Indonesia dan asing oleh:
􀂷 perusahaan pelayaran nasional yang memiliki minimal satu kapal
berbendera Indonesia, berukuran 175 GT;
􀂷 perusahaan pelayaran patungan, antara perusahana asing dengan
perusahaan nasional yang memiliki minimal satu kapal berbendera
Indonesia, berukuran 5,000 GT; dan
􀂷 perusahaan pelayaran asing, yang harus diageni oleh perusahaan
nasional dengan kepemilikan minimal satu kapal berbendera
Indonesia, berukuran 5,000 GT untuk pelayaran internasional atau
minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran 175 GT untuk
pelayaran lintas-batas)
Sayangnya transportasi maritim Indonesia masih banyak dikuasai oleh
perusahaan angkutan asing, baik angkutan domestik maupun
internasional. Sebagaimana bisa dilihat pada diagram berikut.
TOTAL MUATAN DAN PANGSA MUATAN
PERUSAHAAN PELAYARAN NASIONAL (2003)
Diharapkan dengan telah diterbitkannya Inpres No. 5 tahun 2005
tentang Pelayaran Nasional akan mampu menggairahkan sektor
angkutan laut Nasional.
5
Ekonomi Lintas Batas-Kadin Batam
Usaha jasa angkutan memiliki beberapa bidang usaha penunjang, yaitu
kegiatan usaha yang menunjang kelancaran proses kegiatan angkutan,
seperti diuraikan di bawah.
a. Usaha bongkar muat barang, yaitu kegiatan usaha pembongkaran
dan pemuatan barang dan atau hewan dari dan ke kapal.
b. Usaha jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), yaitu
kegiatan usaha untuk pengiriman dan penerimaan barang dan hewan
melalui angkutan darat, laut, udara.
c. Usaha ekspedisi muatan kapal laut, yaitu kegiatan usaha pengurusan
dokumen dan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan
penyerahan muatan yang diangkut melalui laut.
d. Usaha angkutan di perairan pelabuhan, yaitu kegiatan usaha
pemindahan penumpang dan atau barang dan atau hewan dari
dermaga ke kapal atau sebaliknya dan dari kapal ke kapal, di perairan
pelabuhan.
e. Usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau alat apung, yaitu
kegiatan usaha penyediaan dan penyewaan peralatan penunjang
angkutan laut dan atau alat apung untuk pelayanan kapal.
f. Usaha tally, yaitu kegiatan usaha penghitungan, pengukuran,
penimbangan dan pencatatan muatan untuk kepentingan pemilik
muatan dan pengangkut.
g. Usaha depo peti kemas, yaitu kegiatan usaha penyimpanan,
penumpukan, pembersihan, perbaikan, dan kegiatan lain yang terkait
dengan pengurusan peti kemas.
2. Perikanan
Luasnya wilayah laut merupakan potensi alam yang bisa dimanfaatkan
untuk pengembangan industri perikanan. Apalagi wilayah Propinsi Kepri
yang luas lautannya lebih kurang tiga kali luas daratannya. Potensi
perikanan yang bisa dikembangkan adalah:
a. Perikanan Tangkap
b. Perikanan Budi Daya
c. Pengolahan Produk Perikanan
Potensi nasional nilai ekonomi perikanan Indonesia disajikan dalam
tabel berikut:
Tabel Perkiraan Umum Nilai Ekonomi Potensi Sumberdaya
Perikanan
Komoditi Potensi Lestari
‘000 ton
Perkiraan Nilai
(US$)
Perikanan Tangkap Laut 5,006 15,101
Tangkap di Perairan Umum 356 1,068
6
Ekonomi Lintas Batas-Kadin Batam
Budidaya Laut (Marineculture) 46,700 46,700
Perikanan Budidaya Tambak 1,000 10,000
Perikanan Budidaya Air Tawar 1,039 5,195
Total Potensi Perikanan 78,064
3. Industri Bioteknologi
Dengan adanya keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, maka
potensi ekonomi industri bioteknologi kelautan sangatlah besar, berupa
industri farmasi, kosmetika, bio-energi, dan industri lainnya.
Diperkirakan potensi ini mencapai US$4 miliar per tahun, yang terdiri
atas industri sebagai berikut.
a. Ekstraksi Natural Products (Bioactive substances) dari biota laut
untuk industri makanan & minuman, farmasi, dan kosmetika.
b. Rekayasa genetika
c. Bioremediasi pencemaran lingkungan
4. Pertambangan dan Energi
Potensi minyak dan gas bumi yang terkandung di bumi Indonesia
70%-nya berada di pesisir dan laut. Indonesia memiliki 60 cekungan
yang mengandung minyak dan gas bumi. Dari 60 cekungan tersebut,
40 cekungan terdapat di lepas pantai, 14 cekungan di pesisir, dan
hanya 6 cekungan berada di daratan. Dari seluruh cekungan tersebut
diperkirakan mempunyai potensi sebesar 11,3 miliar barel minyak
bumi yang terdiri atas 5,5 miliar barel cadangan potensial dan 5,8
miliar barel berupa cadangan terbukti. Selain itu, diperkirakan
cadangan gas bumi adalah 101,7 triliun kaki kubik yang terdiri 64,4
triliun dan cadangan potensial sebesar 37,3 triliun kaki kubik.
(Rokhmin Dahuri, Media Indonesia, Rabu, 28 September 2005)
5. Industri Kapal, Bangunan Laut dan Pantai
Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari beribu pulau, sudah
selayaknya mampu menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara
yang mampu memproduksi kapal dan membuat bangunan laut/pantai
yang bisa diperhitungkan oleh Negara lain. Namun sayangnya, sektor
ini umumnya masih dikuasai oleh asing. Kita masih dikategorikan
sebagai Negara pengimpor kendaraan angkutan air dan terlena dengan
teknologi tradisional.
6. Benda-benda Berharga Muatan Kapal Tenggelam
Wilayah Nusantara yang sejak dahulu selalu dilalui oleh kapal-kapal
dagang asing yang membawa barang-barang berharga. Dari sekian
banyaknya lalu lintas kapal yang melayari Nusantara, terdapat banyak
7
Ekonomi Lintas Batas-Kadin Batam
kapal-kapal yang karam yang memiliki sumber kekayaan yang tidak
ternilai harganya.
Semua ini memerlukan penanganan yang serius sehingga potensi
tersebut benar-benar bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa,
tidak hanya dinikmati oleh orang-orang asing.
7. Pariwisata Bahari
Sejauh ini belum ada patokan yang dipergunakan untuk menghitung
potensi bahari Indonesia, namun jika kita bandingkan dengan Negara
bagian Queensland, Australia, dengan panjang garis pantai 2.100 km,
mampu menghasilkan devisa dari pariwisata sebesar US$2 miliar pada
tahun 2002. Maka Indonesia yang memiliki garis pantai sepanjang
95.180,8 km mestinya mampu menghasilkan devisa yang jauh lebih
besar dari yang didapat oleh Queensland tersebut.
III. KAWASAN PERBATASAN INDONESIA
Wilayah Indonesia berbatas-laut dan darat dengan 9 (sembilan) negara.
Enam di antaranya hanya berbatas-laut dengan Indonesia yaitu India,
Thailand, Singapura, Vietnam, Fillipina, dan Australia. Tiga lainnya, selain
berbatas-laut juga berbatas-darat, yaitu Malaysia, Papua New Guinea, dan
Timor Leste.
􀂷 Perbatasan darat dengan Malaysia sepanjang 1,782km terletak di Pulau
Kalimantan, yaitu batas Propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan
Timur. Perbatasan darat dengan Papua New Guinea sepanjang 820km terletak
di Pulau Irian, yaitu batas timur Propinsi Irian Jaya. Perbatasan darat dengan TimorLeste sepanjang 228km terletak di batas
timur (dan bagian utara) Propinsi NusaTenggaraTimur di Pulau Timor.
Perbatasan laut tersebar di bagian baratlaut hingga tenggara wilayah
Indonesia. Di sekitar wilayah Nanggroe Aceh Darusalam terdapat batas landas
kontinen Indonesia-India yang disepakati keduabelah-pihak pada
tanggal 8 Agustus 1974; 14 Januari 1977; dan 17 Agustus 1981, serta
batas maritim Indonesia-Thailand-Malaysia yang disepakati pada
tanggal 17~21 Desember 1971, Di timur wilayah Nanggroe Aceh Darusalam, Propinsi Sumatera Utara,
Propinsi Riau, dan di utara wilayah Propinsi Kepulauan Riau terdapat

THE CHANGCUTERS (misteri kalajengking hitam )

The Changcuters & Misteri Kalajengking Hitam : Rock n Roll Yang Bercampur Berbagai Genre Musik

band atau musisi yang langsung 'meledak' pada album pertama mempunyai pekerjaan rumah yang berat, mampukah mereka mengulang kesuksesan dalam karya-karya berikutnya? Hal itu pula yang kini boleh dipertanyakan kepada The Changcuters yang baru saja menelurkan album kedua yang diberi tajuk "The Changcuters & Misteri Kalajengking Hitam".

Sukses besar album perdana "Mencoba Sukses Kembali" membuat album kedua tersebut ditunggu-tunggu penikmat musik terutama bagi para Changcut Rangers (sebutan untuk fans The Changcuters). Dan penantian itu pun berakhir saat Tria, Dipa, Qibil, Alda dan Erick meluncurkan single pertama berjudul "Main Serong".

Hits single tersebut bisa dibilang cukup mengejutkan. The Changcuters hadir lebih berat dan berisik. Bahkan sejujurnya, ketika pertama kali mendengar lagu ini penulis merasa band berseragam itu mundur selangkah dalam hal membuat pendengar tertarik, dimana hampir semua lagu dalam album pertama mereka begitu catchy-nya. Namun semakin sering diputar, lagu yang intronya mirip theme song Batman ini baru terasa asiknya. Menghentak dan mampu membuat orang-orang 'serong kanan serong kiri'.

Sekarang mari bicara secara keseluruhan. Sama dengan album terdahulu, Tria cs masih menyuguhkan rock n roll yang kental. Namun bedanya, kali ini mereka bereksperimen dengan mencampurkan musik tersebut dengan berbagai genre seperti dance, jazz, blues, brit pop dan juga country. Jadi secara musikalitas, sebuah kemajuan bagi The Changcuters.

Ingin membuat dada berdegub kencang? Dengar saja "Mr. Portal" yang dark namun dikemas dengan lirik yang ringan dan 'nempel'. Atau yang sedikit lebih ringan seperti tembang dengansound rock bercampur country "Gembel Cinta", "In De Hoii" yang berbumbu nuansa dance jadul dan "Bebek Beringas" yang kental sekali roh rock n roll-nya.

Diantara total 12 lagu, ada satu lagu yang menarik penulis. "SDSB (Seputar Dago Seperti Biasa)", begitu judulnya. Dalam lagu ini, The Changcuters menyuguhkan musik blues dan jazz yang menyatu dengan indahnya. Melodi gitar khas blues dipadukan dengan suara saxophone, elegan sekali. Vokal Tria pun terdengar tak kedodoran.

Ada pula yang menyita perhatian penulis, namun kali ini adalah sebuah kritisi. Vokal Tria yang berubah-rubah mengikuti jenis musik yang berbagai macam tadi, memang boleh dikatakan cukup sukses. Dibeberapa nomor, vokalis bertubuh kurus itu berhasil 'masuk' dengan baik. Tapi dalam lagu berjudul "Suka-Suka" yang kental nuansa retro 70-an, ia kehilangan ciri khas dan bahkan terdengar seperti seorang vokalis band asal Jakarta yang kental mengusung musik ala tahun 70-an.

Apapun dan bagaimanapun, penulis yakin lewat album kedua ini The Changcuters masih akan diterima dan tetap eksis di industri musik tanah air. Lima pemuda bercelana skinny itu nampaknya telah menyelesaikan pekerjaan rumah dengan cukup baik. 

   MISTERI KALAJENGING HITAM